Stadion Gelora Bung Karno, mungkin stadion ini sudah tidak asing lagi
di telinga anda, karena stadion sepak bola ini memang merupakan satu
satunya Stadion terbesar di Indonesia dan satu satu nya stadion ber
standar Internasional di Indonesia. Stadion yang selama ini kita kenal
sebagai SUGBK atau GBK ini merupakan tempat pertandingan Timnas
Indonesia menghadapi tim-tim sepak bola dari luar negeri.
Tentu ada Sejarah dan Asal Usul dibalik kemegahan dan nama Stadion
‘Gelora Bung Karno’ ini. Stadion Utama Gelora Bung Karno atau yang lebih
kita kenal dengan nama SUBGK adalah salah satu stadion terbesar di Asia
tenggara, dan ia memiliki sejarah tersendiri. Asal usul pendirian
stadion ini berawal dari keinginan Presiden pertama kita yaitu Presiden
Soekarno yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Asia Games
atau yang sekarang dikenal dengan Sea Games.
Saat itu tawaran Soekarno di terima oleh pihak penyelenggara
olympiadi keempat seantero asia itu, dan sejak saat itu pula Soekarno
memerintahkan pembuatan Stadion terbesar di Indonesia yang kemudian ia
namakan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sebuah konsep yang modern nan hijau di rencanakan Soekarno untuk
pembangunan Stadion termegah ini, alhasil Stadion ini pun berdiri dengan
standar Internasional, Luas, dan juga mampu menampung hingga 100rb
penonton ketika baru berdiri. Saking luasnya, Soekarno harus
mengorbankan 4 Desa yang berisi lebih dari 60ribu penduduk untuk
diungsikan. Sebelum di Gelarnya SEA Games, stadion tersebut diresmikan
pada tanggal 23 Desember 1958 dengan menghabiskan dana sebesar 12,5 Juta
Dollar AS. Stadion ini sempat diubah namanya menjadi Stadion Utama
Senayan pada masa Orde baru, namun setelah berguling nya masa Orde baru
1998 tepat pada tahun 2001, Surat keputusan Presiden no. 7/2001
memerintahkan untuk merubah kembali menjadi Stadion Gelora Bung Karno.
Tidak hanya itu, SUGBK juga sempat direnovasi ketika akan menjelang
Asia Games pada tahun 2007, dimana kapasitas nya diturunkan menjadi
88.083 dan hingga kini menjadi Satu satunya stadion Indonesia ber
standar Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar